Selasa, 08 November 2011

Babak Baru pun Dimulai dan Aku Beranjak Meninggalkan Al Kenaniyah

Setelah menerima pengumuman dari Kementerian Agama pada hari rabu itu, keesokan harinya aku, Bapakku, dan ditemani Ustadz dan Ustadzahku kemudian mengurus semua berkas yang harus dipenuhi. Aku akan berengkat ke Surabaya pada tanggal 11 Mei 2010 dengan menggunakan bus antar kota antar provinsi, Bus Haryanto. Sebelum tanggal 11 Mei aku mondar-mandir dari Kanwil Depag di Jakarta Timur ke Kantor Kemenag Pusat di Jakarta Pusat. Begh.......... fiuh............ capek juga... tapi gpp.

Sebelum tanggal 11, aku harus sudah boyong dari pondok. Jadilah aku riweuh dengan segala barang-barangku. Aku beres-beres n packing semua barang-barangku untuk keluar dari pondok. Aku memisahkan barang-barang yang akan dibawa ke Surabaya dan barang-barang yang akan ditinggal di Jakarta. huh huh huh... lumayan! Ke Surabaya bawa Koper besar dan kardus besar untuk tempat buku...

Tanggal 11 Mei 2010, @Terminal Pulo Gadung..
aku di terminal buat berangkat ke Surabaya n udah pamit ama temen2 yang masih di pondok, guru2, ustadz n ustadzah, dari yg ngajar waktu TK sampe ke guru Aliyah. minta restu smoga berkah atas ilmu yang telah mereka ajarkan selama aku di Al Kenaniyah..Sedih banget, dan aku pun naik ke bis, duduk di kursi yang nomornya sudah tertera di karcis. Aku duduk dan terdiam. Dalam benakku aku merenung dan berpikir. Tidak ku sangka, keinginan dan impianku sejak dulu untuk belajar dan tinggal di Surabaya akhirnya tercapai. Tiba-tiba air mataku menetes, tidak ku sangka, aku akan lebih dahulu pergi meninggalkan ponpes tercinta. Entah kenapa yang waktu itu paling aku ingat adalah Ustadzahku yang sudah seperti kakakku sendiri, K'Nana :D yah... sedih banget jauh dari k'Nana. kayanya ga punya kakak kaya dia lagi gtu.. :P udah kaya mpok sendiri. Apalagi waktu di pondok aku emang manja banget sama k'nana. plus sering buanget ngerepotin k'Nana.. maaf ya K'Nana.. hmmm he he he =))
Akhirnya... setelah sekitar jam stengah 12an gtu bis pun berangkat.. brumm brumm.. goes to Surabaya...

Rabu 12 Mei 2010

Alhadulilah sekitar jam 4 subuh aku sampe di Surabaya aku istirahat sebentar untuk melepas lelah, tidak lama kemudian aku mandi dan bersiap2 menuju Universitas Airlangga kampus C, di Jl. Mulyorejo. Yaah, tempat yang sama skali belum pernah aku pijak. hehe jujur, aku gak tau sama sekali tentang Unair..
Sesampainya di auditorium, aku bingung, kok ga ada tanda-tanda dari orang-orang Kemenag ya... akhrnya aku telpon Ustadz Fathir, dan akhirnya disuruh tlpon ibu dr kanwil yang aku lupa namanya. Menurut ibu itu nanti akan ada pihak kemenag yang ikut mengurusi pendaftaran ulang. Yasudah, menunggu... Di sela-sela waktu menunggu aku tanya2 ke bagian informasi, hasilnya sama nanti akan ada pemberiahuan lebih lanjut, tunggu dulu! tiba-tiba bapakku bilang, "itu bapak kenalan, sama mahasiswa katanya beasiswa depag juga, tapi angkatan di atas kamu". Ya lantas aku langsung mencoba menemui mas-mas yang dimaksud lalu kenalan *ihi! Lhoo biasa ae!
kakak namanya siapa?| aku Mujahidin dek, dari FKG (saya pertama kenal senior ya kenal mas Muja, tapi mungkin masnya sudah lupa, haha!) saya juga bea depag, angkatan 2008.| Saya nafilah kak dari jakarta.|
ya begitulah, lalu aku tanya-tanya seputar prosedur daftar ulang ini dan ya intinya sama, biasanya ada pihak Kemenag yang membimbing.
Balik lagi ke meja informasi, kami di suruh ke kampus B, melakukan pembayaran di bank BNI atau bank Mandiri yag ada di sana. akhirnya aku dan beberpa teman lain yang juga anak depag ke kampus B, beberapa ada yang ikut di kendaraan yang dibawa oleh tanteku. Yang aku ingat di situ ada Dul, Ratna, Dana, aku berkenalan dengan mereka semua. Yang lucu sih waktu nyapa Dul. Waktu itu dia ke Surabaya bersama dengan Ustadznya, Ustadz yang mengantarnya ngobrol dengan mbakku, beliau mengatakan bahwa beliau dari Medan. Dan aku langsung menebak bahwa anak lelaki berkacamata, berpakaian amat sangat formal dari atas sampai bawah. yang bersama dengan Ustadz itu adalah si "Abdullah", yang namanya di pengumuman kelulusan beasiswa tepat berada di bawah namaku dan dia adalah satu-satunya teman dari bea-Kemenag yang satu jurusan denganku. Spontan aku langsung menyapa "Eh Kamu Abdullah ya, yang dari Medan trus Jurusan HI?", dan yang ku ingat bahwa ketika itu Abdullah hanya mengangguk. "-- dan aku kembali berceloteh "owh, Aku Nafilah, HI juga!" dan kesan pertama tau Abdullah, nih orang datar tanpa ekspresi, ga ramah banget, di ajak kenalan manggut-manggut aje "-___________- (mungkin waktu itu dia mikir gini: nih orang SKSD banget maen nyapa2 aja! atau mungkin versi lainnya : Nih orang ceplas-ceplos n cablak banget "--) hahahaha whatever! tapi.. sesampainya di bank, kami disuruh bayar beberapa puluh juta sesuai dengan jurusan yang diambil, kami kage dan bingung. Akhirnya kembali lagi ke auditorium. Dan ujung-ujungnya menunggu lagi. Yasudahlah, sambil menunggu, aku kembali tanya2 ke bagian informasi, akhirnya kami yang "anak depag" disuruh masuk dan duduk berkumpul di barisan kursi yang tidak jauh dari meja informasi. Di situ, aku mulai berkenalan satu sama lain dengan temen2 yang cewek, yap! cuma kenalan sama yang cewek, karena aku juga bingung sebenernya temen depag yang mana aja. "-- yaudah. Dan............ AKHIRNYA, mbak-mbak dan mas2 dateng buat mambantu registrasi. Fiuuuuuuuuuuuuuuhhh....
kemudian kami didata untk menyerahkan uang pembayaran yang sudah tertera di pengumuman dan kita semua diregistrasiin sama mbak2 n mas2nya. Kita yang di sini langsung isi dokumen dan segala tetek bengeknya. Riweuh..... tapi it's oke! Fine fine..
Registrasi ulang ketika itu baru kelar jam 5 sorean, coz ya.. mbak2 dan mas2 kan daftarin orang banyak, jadi ya antri panjang juga bo! jadilah foto KTM dengan bedak pudar dan wajah kucel, gak joz blas! KTMnya ueleeeeeeeeeek... :P
Setelah semuanay selesai melakukan reg. ulang, kami tidak diperbolehkan untuk pulang terlebih dahulu, ada beberapa pengumuman. dan, setelah semuanya selesai, kami kumpul dan acara dipandu mas Iqbal (ya bukan sih? hehe) kami berkenalan dengan Pak Ruhman dan beberpa orang staff dari kemenag yang saya gak ingat namanya. Dalam perkumpulan itu intinya memberitahukan bahwa kita akan mulai matrikulasi mulai Senin, tanggal 17 Mei 2010 masuk asrama Mahasiswa Universitas Airlangga selama kurang lebih 3 bulan sebagai pembekalan masa transisi antara sekolah dan kuliah, plus penyesuaian lingkungan karena baru keluar dari pesantren, ya semacam adaptasi gitu lah. *wah, aku diasramakan lagi, hmmm.........
dan acara kumpul2 pun selesai waktu sudah menunjukkan jam maghrib dan kami pulang ke tempat masing-masing. Sungguh hari yang melelahkan, tapi aku BAHAGIA :))

Tunggu cerita selanjutnya. :))

Senin, 07 November 2011

Setitik Cahaya, Kado Ultah buat Mama


Hari itu hari rabu, hari diciptakannya cahaya (dalam Ta’limul Muta’allim)…Ya, hari itu buatku datang setitik cahaya yang ternyata akan membawaku ke dunia baru, dunia yang sebelumnya ku rasa sulit untuk ku singgahi…
Rabu, 5 Mei 2010…
Aku dan teman-temanku CLAUSA (nama buat angkatanku di pondok dulu, isinya 14 orang santriwati yang rame, bawel, riweuh, tapi kreatif banget gilaaaaaaaaaaa)… di pagi hari itu amat sangat riweuh berdandan (haha biasa cewek….). Kita semua akan pergi ke Cibodas, Puncak sebagai rekreasi sebelum perpisahan di pondok. Berhubung ketika itu ga ada rekreasi dari sekolah, akhirnya kita yang anak pondok pun inisiatif mengadakan rekreasi sendiri (hhaaassseeeeek…) ya semuanya riweuh sama persiapan dan barang bawaannya masing-masing. Akhirnya, semuanya sudah rapi, sudah selesai siap-siap, semuanya turun ke lt 1, (coz kamar kite-kite ni ada di lante 3 booo!) untuk izin dan pamit ke Pak Kiai sebelum berangkat ke Cibodas. Kami semua berkumpul di depan dorm dan mengatur barisan sebaik mungkin untuk masuk ke rumah Pak Kiai. Setelah masuk ke rumah beliau, tampak beliau sedang membaca koran, akhirnya kami langsung bersalaman dan sungkem lalu to the point bilang pamit kepada beliau. Sampai ketika aku yang sungkem, beliau langsung berkata “Wah Nafilah, tasyakkurannya nih masuk Airlangga.” Aku yang masih tidak mengerti dengan maksud perkataan Pak Kiai tadi hanya terperangah lalu menjawab kata-kata beliau, “hah (kaget)? tasyakkuran apa pak? saya gak ngerti, hehe”. ya cuma bisa haha hihi ja aku! mendengar aku yang belum mengerti dengan yang dimaksud beliau, lantas beliau pun melanjutkan kata-katanya dengan berkata “oh, gak ngerti, yaudah….” sambil tersenyum, hanya itu yang beliau katakan. Aku pun masih terperangah sambil menebak-nebak di dalam benak. Singkatnya, setelah memberikan sepatah dua patah kata, Kami sungkem untuk berangkat dan keluar dari rumah beliau. Ya akhirnya kami semua masuk ke dalam bis yang sudah sejak pagi-pagi sekali menunggu kami yang kelamaan dandan dan siap-siap (hehehe :D ). Di bis aku sebangku dengan temanku Upi Mursyidah, alias Kumvhy. Meskipun sebenarnya bisnya sudah siap, tapi kami masih saja riweuh dan ada yang belum naik ke bis, masih ada yang ditunggu (gak tau siapa, lupa! hehe). Sambil menunggu yang belum masuk ke bis, akhirnya aku seperti biasa, membeli sate di deretan tukang jajanan di sekolah, ya sarapan rutin di sekolah dengan sate!!! cukup dengan 2.500 udah kenyang, plus Aqua Gelasan yang harganya gopek :D . Setelah semuanya lengkap dan masuk ke bis, akhirnya bis pun berangkat, kami mulai perjalanan kami dengan hati riang walaupun sebenarnya itu merupakan agenda perpisahan. “Bismillahi majreha wa mursaha inna robbi laghofuururrohiim…… subhaanalladzii sakkhoro lanaa haadzaa wa maa kunna lahuu muqriniin”
Di jalan tol, belum seperempat perjalanan, masih di DKI Jakarta, belum masuk wilayah Jawa Barat…
Tiba-tiba Ust. Fathir yang juga merupakan “Gus” di Pondokku membuka perjalanan kami dengan sedikit berkata-kata dan candaan. Kemudian sampailah di kalimat yang membuatku agak “tacikardia” (deg-degan maksute..) yaitu, “Alhamdulillah ya, dari temen kita yang ikut tes PBSB kemarin salah satunya ada yang lolos…” . Deg! “siapa?” (dalam hatiku, terperangah!).. “Saudari Nafilah Safitri”… ya! Gus Fathir bilang itu aku, sambil memegang koran yang berisi pengumuman PBSB. beliau melanjutkan kata-katanya lagi ” Alhamdulillah ya Nafilah lolos masuk Universitas Airlangga Jurusan Ilmu Hubungan Internasional”. Aku yang masih terperangah, kaget, percaya gak percaya langsung memeluk teman sebangkuku, Kumpiiiiiiiiiiiiiiiii Subhanallah wal hamdulillah… dan air mataku tak terasa menetes.. sambil berkata, “Kumpi, ane kuliah…. ane kuliah… ane bisa kuliah di Surabaya…. ane tinggal deket mama ane…” dan ku peluk erat sahabatku itu…. yang ku ingat si Upi hanya berkata “Iye Bhe, selamet ye…” dan membalas pelukanku dengan erat. Aku masih tidak menyangka, lulus tes beasiswa just for santri dari Kementrian Agama… it’s so… WAW! Semua teman-temanku memberikan ucapan selamat secara bergantian. Ga nyangka, berita gembira itu datang lebih lebih cepat. Yang aku tahu bahwa pengumuman tentang kelulusan tes tersebut akan diberitahu pada tanggal 11 Mei, masih seminggu lagi lah. Ternyata, tanggal 5 Mei pengumumannya sudah bisa diakses di internet dan diterbitkan di koran Republika. Aku bergegas melihat koran yang dipegang oleh Gus Fathir dan membaca pengumuman tersebut. Ternyata ada beberapa rule yang harus dipenuhi bagi santri yang lolos tes tersebut. Bagi aku yang ke Unair, ternyata aku harus ke Surabaya tanggal 12 Mei untuk daftar ulang… Dilanjut dengan mengikuti program matrikulasi selama 3 bulan. Hemmmm boyong dari pondok dalam keadaan belum ujian pondok! Hemm ternyata ini yang dimaksud Pak Kiai tadi, hemm.. gak nyangka… hemm!! setelah membaca beberapa keterangan terkait, aku langsung minta sms lewat Gus Rihab yang waktu itu juga ikut kami untuk berekreasi. “Bang I’ab, bagi pulsa.. mau sms mama :P ” (maklum anak santri kagak bole bawa henpon :P ). Ya… tak sabar aku menyampaikan berita gembira itu ke keluargaku meski hanya melalui sms. Q sms ke nomer bapakku, mamaku, dan adekku. lalu aku ditelpon balik oleh mama. Mamaku amat sangat bahagia mendengarnya, mendengar aku akan tinggal lebih dekat dengannya. Mama bilang “Neng, ini kado ultah buat mama dong, kan sekarang mama ulang tahun, trus kamu tinggal di sini dong.. hehehe balik lagi ke tempat lahirnya yaa… Alhamdulillah ya neng, mama selalu berdoa mudah-mudahan Ila dikasih yang terbaik”.
Mungkin cerita ini biasa.. tapi aku punya kesan tersendiri saat mendengar pengumuman ini. Ini Luar biasa… setitik cahaya yang akan membawaku ke dunia baru… Well… Nafilah, Babak baru kehidupanmu pun dimulai.. babak baru di luar pondok Pesantren. Babak baru ketika Nafilah Safitri, seorang “Potreh Medhureh” yang biasa-biasa saja dan gak punya sesuatu untuk dibanggakan, yang tadinya ku pikir mungkin aku gak lanjut kuliah, ternyata..
Nafilah Safitri mulai memasuki babak baru kehidupannya menjadi seorang Mahasiswi jurusan Ilmu Hubungan Internasional, dengan menyandang status santri peserta PBSB (program Beasiswa Santri Berprestaasi) Amiiiiin… semoga berprestasi, amiiin (meskipun belum punya prestasi yang WAW!) Perjuangan yang lebih keras di bangku kuliah pun segera dimulai… FIGHTING!!! You must pass this stage!!! Babak baru dimulai!!!